Dua hari yang lalu ada seorang ayah yang kukenal baik .... dia minta tolong untuk dipinjamkan uang sekedarnya untuk beli bensin karena dia dipanggil oleh salah satu prush untuk wawancara kerja. Dan akhirnya akupun memberikan uang itu sekedarnya cukup untuk dia ongkos dan untuk makan siang (pikirku namanya wawancara khan suka agak lama).
Kita ngobrol tentang kehidupan .... dia orangnya sangat sederhana dengan anak satu hidup di kontrakan .... dia baru 1 bulan ini kehilangan pekerjaan karena pengurangan pegawai. Tapi sungguh si ayah ini tidak pernah mengeluh ... dia selalu optimis berdoa dan berusaha untuk mencari pekerjaan baru, dan hari itulah puncaknya dia dapat telp untuk wawancara esok harinya.
Kita ngobrol tentang kehidupan .... dia orangnya sangat sederhana dengan anak satu hidup di kontrakan .... dia baru 1 bulan ini kehilangan pekerjaan karena pengurangan pegawai. Tapi sungguh si ayah ini tidak pernah mengeluh ... dia selalu optimis berdoa dan berusaha untuk mencari pekerjaan baru, dan hari itulah puncaknya dia dapat telp untuk wawancara esok harinya.
Dalam asyiknya ngobrol dia cerita tentang hidup, dia bilang ... "Saya yakin dan percaya bahwa Allah memberikan pilihan sepenuhnya kepada kita sebagai umatnya untuk menjalankan hidup ini, mau menjalankan hidup sesuai dengan aturan yang diinginkan-Nya atau yang dilarang-Nya, semua ada konsekwensinya nanti di alam kekal, dan Insya Allah sepedih apapun hidup kita ya kita harus tetap dalam jalur aturan yang dikehendaki Allah kalau kita mau selamat dunia akhirat, dan saya percaya itu" itu yang dia ucapkan saat itu yang pastinya akan selalu ku ingat .... sungguh unggapan yang simple namun dalem maknanya.
Setelah kita ngobrol ngarol ngidul dia pamit ke toilet ... disela2 dia ke toilet, tiba2 datang seorang pengemis kerumah kita .... merasa gak pegang uang ditangan aku sontak menjawab dengan sigapnya "Alaykumsalam ... maaf ya Pak" ..... tapi begitu si pengemis itu berbalik .. tiba2 si ayah tamu ku itu setengah lari dari arah toilet dan manggil2 "Pak ... Pak ... tunggu" .... dan dia memberikan uang receh ke pengemis itu.
Rasa ditampar mukaku .... "Ya Allah ... kenapa aku gak mau beranjak dari tempat dudukku untuk mengambil uang dan menyuruh pengemis itu untuk menunggu sebentar, sementara tamuku ini sampai sedikit lari mengejar dia demi memberikan uang recehnya, dan pengemis itu pun pasti senang hatinya ... padahal dia khan barusan niat datang untuk pinjem uang"
Sungguh pelajaran berharga buat ku ........ sesal kemudian tiada berguna ....
Apa siiih yang kita cari didunia ini .... ?? emang berapa lama lagi sisa hidup kita di dunia ini ?? apalagi kalo dengan sengaja melanggar apa yang Dia larang .. masa iya sich sebegitunya cara kita bersyukur sama sang Khalik yang telah memberikan segalanya untuk kita (aku langsung merenungi ucapan dan sikap tamuku itu).
"Ya Allah terimakasih Engkau telah mengingatkanku lewat tamuku ...."
Apa siiih yang kita cari didunia ini .... ?? emang berapa lama lagi sisa hidup kita di dunia ini ?? apalagi kalo dengan sengaja melanggar apa yang Dia larang .. masa iya sich sebegitunya cara kita bersyukur sama sang Khalik yang telah memberikan segalanya untuk kita (aku langsung merenungi ucapan dan sikap tamuku itu).
"Ya Allah terimakasih Engkau telah mengingatkanku lewat tamuku ...."
Dan semalam ...... si ayah itu datang kembali ke rumahku menyampaikan berita baik .... alhamdulillah dia diterima kerjanya ...... Subhannallah ... aku terharu sekali ...... dia yang diterima kerja kok aku yang suka cita hehehehhehe .....
Mudah2an cerita ini bermanfaat bagi temen2 semua.
Picture:Getty Image
2 Comments:
saya salut sama ibu, yang sll mencari makna dan belajar dalam setiap langkah hidup ibu. memang kadang muncul antara ikhlas dan tidak dalam membantu sesama manusia. belajar dari kesalahan jalan yg terbaik
Nice entry...Kurang meminta. banyak memberi (Jika berkemampuan). moga keikhlasan hati memberi dan bersedekah mendapat ganjaran daripada Allah. salam from Malaysia.
Post a Comment
<< Home