Wednesday, April 13, 2005
Pemilik Mahar Paling Mahal di Dunia
Abu Thalhah r.a. mengajukan lamaran kepada Ummu Sulaim binti Mulhan dengan tawaran mahar yang sangat tinggi. Namun tiba-tiba dia terdiam seribu bahasa ketika Ummu Sulaim menolak tawaran pinangannya dengan segala kehormatan dan ketegasannya, seraya berkata, “Sesungguhnya tidak mungkin aku menikahi lelaki musyrik, Bukankah kamu mengetahui, Wahai Abu Thalhah, bahwa tuhan-tuhan kalian dipahat oleh Abu Fulan dan bahwa bila kalian membakarnya, maka dia akan terbakar?”.

Abu Thalhah merasakan tekanan yang sangat berat. Diapun kembali seolah tidak percaya pada apa yang dilihat dan didengarnya. Namun, cintanya yang membara dan tulus membuatnya kembali lagi dengan mahar yang lebih besar dan tawaran harta benda yang berlimpah dengan harapan sikapnya akan melunak dan menerima lamarannya. Namun Ummu Sulaim berkata dengan santun, “Lamaran Anda tidak pantas ditolak wahai Abu Thalhah, namun Anda adalah laki-laki kafir sedangkan aku adalah wanita muslimah. Tidak boleh dan tidak sah bagiku untuk menikah denganmu. “Abu Thalhah bertanya, “Apa yang kau inginkan?” Ummu Sulaim balik bertanya, “Apa yang keinginanku?” Abu Thalhah bertanya,”Apakah emas dan permata?” Ummu Sulaim menjawab, “Aku tak menginginkan emas dan permata, aku hanya menginginkan dirimu masuk Islam.” Abu Thalhah bertanya, “Siapa yang dapat menuntunku untuk itu?” Ummu Sulaim menjawab, “Rasulullah saw dapat menuntunmu untuk itu”.

Abu Thalhah pun mendatangi Rasulullah ketika beliau sedang duduk bersama para sahabat. Setelah Rasulullah melihatnya, beliau bersabda kepada para sahabatnya, “Abu Thalhah telah datang kepada kalian dan sinar Islam bercahaya di kedua matanya.” Dia datang menghadap Rasulullah dan memberitahu apa yang telah dikatakan oleh Ummu Sulaim, kemudian Rasulullah menikahkannya dengan mahar masuk Islam.

Sesungguhnya wanita ini adalah teladan bagi setiap wanita yang menginginkan kemuliaan dan berusaha meraih keutamaan. Lihatlah bagaimana dia menorehkan dalam biografi kehidupannya yang indah, bersama tanda-tanda kemuliaan dan bukti-bukti keimanan. Betapa besar pahalanya di sisi Yang Maha Esa dan Maha Membalas kebaikan. Lihatlah bagaimana dia meninggalkan pujian yang indah dan mengharumkan, dan mendapatkan pahala yang besar dan penuh keberkahan. Hal itu disebabkan oleh kejujuran imannya kepada Tuhannya, kejujuran terhadap dirinya sendiri, dan kejujurannya terhadap manusia.

Hari kiamat adalah hari yang sangat bermanfaat bagi orang-orang yang istiqomah dengan kejujuran mereka. Berbahagialah dia karena baginya adalah surga. Selamat baginya karena telah meraih kekekalan, keberuntungan, dan kemenangan.


Dikutip dari buku “Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia” : Matakalung ke sepuluh.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home